Sabtu, 11 Agustus 2012

STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN DIRAMPOK


Stikes Muhammadiyah Lamongan Dirampok

Rabu, 27 Juni 2012 09:17 WIB | Dibaca: 297 | Editor: tutug | Reporter : Hanif Manshuri
Share:  2  0 Google +10 Tumblr0  0
st36-stikes-dirampok.jpg
hanif manshuri
Petugas identifikasi Polres Lamongan mencari bekas sidik jari di pintu yang dibobol perampok.
SURYA Online LAMONGAN - Sekitar lima pria bersenjata linggis dan pedang menyatroni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Lamongan, Jawa Timur, Rabu (27/6/2012) sekitar pukul 02.30 WIB. Dua orang satpam yang bertugas tak berdaya menghadapi mereka. Seorang satpam diringkus, dan seorang lagi malah lari menyelamatkan diri.

Ini merupakan kali ketiga sekolah tinggi swasta itu dirampok. Pada kali pertama, pelaku menggondol sejumlah laptop. Kali kedua uang sekitar Rp 130 juta yang ada di dalam mesin ATM milik Bank BRI dan Bank Jatim di lokasi kampus jadi sasaran.

Namun beruntung pada kali ketiga ini perampok gagal membawa barang berharga milik sekolah. Metreka hanya bisa merampas dua ponsel milik satpam nahas itu dan HT (handy talky) inventaris kantor. Tampaknya perampok tak menemukan benda berharga kendati  berhasil merusak lima pintu ruangan dan mengacak – acak isi ruangan, termasuk lemari. 

Seperti dituturkan satpam Choirul Huda (35), malam itu ia jaga bersama rekannya Doni Sugianto (35). Sejak sore ia sudah mengunci semua pintu, baik pagar depan maupun pintu utama kampus. Mereka kemdian santai duduk di ruang lobi utama menikmati acara TV. Sekitar pukul 02.30 WIB ia dikagetkan dengan kedatangan para pelaku yang tiba – tiba mendobrak pintu utama hingga kuncinya terlepas dan terbuka.

Doni Sugianto ketakutan dan lari terbirit – birit bersembunyi naik ke lantai tiga. Sementara Choirul Huda tak berkutik dan langsung diikat kedua tangan dan kakinya. Mata dan mulutnya dilakban oleh para pelaku. Bahkan Choirul Huda diancam hendak dibunuh jika melakukan perlawanan. “Di antara pelaku ada yang mengejar Doni ke atas, tapi tidak ketemu,” ungkap Choirul Huda.

Setelah Choirul Huda tidak berdaya, perampok kemudian merusak pintu ruang BPPM, kepala, wakil kepala, BAUK dan ruang dosen. Pelaku mengacak-acak isi di lima ruangan dan merusak lemari besi. ”Sekitar lima menit mereka beroperasi dan kemudian meninggalkan tempat,” kata Choirul.

Yakin para pelaku sudah kabur, Choirul berusaha melepas lakban di mulutnya dengan terus membasahi dengan air ludahnya hingga berhasil membuka sedikit lakban di mulutnya. Choirul berteriak meminta tolong, barulah Doni Sugianto yang ngumpet di ruang BEM lantai tiga turun dan menolongnya. Dari peristiwa ini, pelaku diketahui hanya berhasil membawa kabur dua ponsel milik kedua satpam dan HT inventaris kantor. Sementara dari lima ruang yang dibobol pencuri tak satupun barang yang hilang.

Doni kemudian menghubungi pengurus Stikes dan berlanjut ke mapolres. Pagi itu Kaur Binop, Iptu Cahkim Amrullah bersama sejumlah anggota polres dibantu Polsek Kota melakukan olah TKP. Direktur Stikes Muhammadiyah, Budi Utomo dikonfirmasi Surya memastikan tidak barang yang hilang. ”Hanya kerusakan lima pintu ruang serta satu lemari besi. Kalau dua mesin ATM memang belum beroperasi dan tidak ada uangnya,” kata Budi Utomo. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar