Sabtu, 11 Agustus 2012

TUMOR ABDOMEN


TUMOR ABDOMEN

1.        Landasan Teori
1.1    Pengertian
Tumor adalah     :    Benjolan / pembengkakan dalam tubuh  atau benjolan yang disebabkan oleh neoplasma.
Tumor adalah     :    pertumbuhan sel-sel baru (neoplasma) dimana pembelahan sel tidak dikendalikan oleh tubuh dan tidak memiliki fungsi yang berguna bagi tubuh.
1.2    Etimologi
1.2.1        Faktor individu
-          Faktor genetik
-          Faktor hormonal
-          Faktor iritasi kronik
-          Faktor imunologi
1.2.2        Faktor lingkungan
-          Radiasi
-          Polusi bahan-bahan kimia
1.2.3        Faktor kesehatan
-          Merokok
-          Nutrisi
-          Alkohol
-          Seksual
1.2.4        Virus
1.2.5        Faktor psikososial
Stress dapat menjadi salah satu faktor penyebab kanker, karena stress mengubah sistem kekebalan tubuh.
1.3    Patologi
Apabila menghadapi benjolan harus dipecahkan bberapa hal
1)      Menentukan apakah benjolan itu disebabkan oleh neoplasma. Dengan pemeriksaan hitoportologik dapat menjawab mengenai ada atau tidaknya keganasan, sifat dan tingkat keganasan.
2)      Tumor jenis apa yang dihadapi, ada puluhan jenis kanker yang kita kenal, masing-masing perlu pemahaman khusus dan pencegahan yang khas. Tingkat keganasan perlu ditentukan prognosis karena pronosis ditentukan oleh tingkat deteksisnasi jaringan tumor. Luas penyebaran , dilakukan dengan penafsiran seksama dan teliti tentang besarnya tumor primer luas pertumbuhan dan luas penyebaran.
1.4    Klasifikasi
1.4.1        Menurut keganasannya
1)      Tumor manigna (tumor ganas) dapat menimbulkan kematian karena besarnya.
2)      Tumor banigna ( tumor jinak) tidak mengadakan metastase
1.4.2        Menurut tipe jaringan asalnya
-          Karsinoma (terdapat pada jaringan epitelial)
-          Limfoma (terdapat pada limfatik)
-          Leukemia (terdapat pada sumsum tulang)
-          Sarkoma (terdapat pada jaringan penyambung)
1.5    Gambaran klinis
Kanker dapat tumbuh di mana-mana, dlam tubuh hampir tidak ada yang terbebas dari kanker, walaupun demikian sebagian besar kanker tumbuh di tempat-tempat tertentu dalam tubuh. Pada laki-laki banyak ditemukan di hati, paru, kulit dasar kelenjar limfa dan nasofaring sedangklan pada perempuan di survibis, uterus, payudara, ovarium, kulit, hati dan paru.
Umumnya orang menderita satu jenis tumorsaja (tunggal) tapi ada pula yang mengidap 2 jenis atau lebih (multiple Primer pada satu atau lebih organ secara sinkronik atau metakronik.
1.6    Penyebaran
1.6.1        Invasi secara langsung
Invasi secara lansung memberikan efek lokal yang khas misalnya ulkus, perdarahan atau indurasi, lesi fibrosis, infeksi mungkin menyertai infiltrasi lokal ini.
1.6.2        Metastase gravitasional
Metastase yang bersifat grafitasi menghasilkan atau menyebabkan terjadinya erosi  dari sel kamker ,masuk ke dalam kavum-kavum dalam tubuh dan menjadi  membran serosa. Tumor mungkin berpenetrasi pada dinding abdomen dan sel tumor berimplantasi pada permukaan kavum peritoneal.
1.6.3        Penyebaran metastase
Penyebaran metastase terjadi ketika sel kanker menginvasi sistem kardiovaskuler atau saluran limpa dan menuju bagian dari tubuh dimana terjadi implantasi. Dalam kelenjar limfe sel mungkin menjadi embols
2.        Landasan askep
2.1    Anamnesa
1)      Pengumpulan data meliputi identitas klien meliputi : nama, umur. (bisa terjadi pada semua umur), jenis kelamin (baik perempuan ataupun laki-laki), pekerjaan, agama, alamat, pendidikan.
2)      Keluhan utama
Nyeri perut, distensi abdomen, mual, muntah konstipasi
3)      Riwayat penyakit sekarang
Nyeri pada perut, nyeri tekan, mual, muntah, konek pasi (tidak dapat flatus, BAB beberapa hari)
4)      Riwayat penyakit dahulu
Biasanya klien menderita satu jenis tumor saja, namun tidak jarang yang mengidap dua jenis tumor (multiple)
5)      Riwayat penyakit keluarga
Ada riwayat keluarga dengan tumor abdomen
6)      ADL
(1)   Pola nutrisi
-          Kebiasaan diit buruk (misal: rendah serat, tinggi lemak, aditif bahan pengawet)
-          Anoreksia : mual dan muntah
-          Intoleransi makanan
(2)   Pola eliminasi
-          Perubahan pada pola defekasi : misal darah pada defekasi nyeri saat BAB
-          Perubahan pola eliminasi urin misi nyeri rasa terbakar saat berkemih, hematuria, sering berkemih.
(3)   Pola istirahat
-          Klien tidak bisa tidur karena adanya rasa nyeri hebat, didtensi abdomen, mual muntah
(4)   Pola aktifitas
-          Kelemahan, kelelahan, keterbatasan aktifitas
(5)   Pola personal hygene
-          Klien tidak mampu merawat dirinya sendiri
7)      Pemeriksaan
(1)   Pemeriksaan umum
Keadaan umum lemah
(2)   Pemeriksaan fisik
-          Mulut        :   Selaput mukosa kering, nafsu makan menurun
-          Dada         :   Adanya tarikan interkostas, pernafasan tidak teratur
-          Perut          :   Nyeri tekan, distensi abdomen, hypertimpani, nyeri abdomen, mual muntah, konstipasi kembung, diskontinensia UN, ada pembesaran dinding perut, bising usus meningkat.
-          Anus          :   Redam kosong
(3)   Pemeriksaan penunjang
-          Foto polos abdomen
-          Pemeriksaan x-rays
-          Pemeriksaan lab.
8)      Therapy
-          Diit TKTP
-          Pembedahan (operasi)
2.2    Diagnosa Keperawatan
1)      Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d adanya kelainanfungsi otot abdomen
Tujuan : gangguan rasa nyaman (nyeri) teratasi.
Kriteria hasil :
-          Nyeri berkurang / hilang
-          Tidak ada nyeri tekan
-          Pembesaran dinding perut tidak ada.
Intervensi :
-          Memberikan HE pada klien mengenai penyebab nyeri dan cara mengurangi rasa nyeri
-          Monitor tingkat intensitas nyeri
-          Anjurkan tehnik relaksasi bila nyeri timbul.
-          Observasi TTV
-          Atur posisi tidur sesuai keinginan pasien
-          Kolaborasi dengan tim medis mengenai pemberian analgesik.
2)      Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi b/d intake yang kurang.
Tujuan  : mempertahankan nutrisi optimal.
Kriteria hasil:
-          BB stabil / meningkat
-          Nafsu makan meningkat
-          Input dan output seimbang.
Intervensi :
-          Diskudikan dengan keluarga tentang diit yang harus diberikan
-          Berikan diit sesuai kondisi pasien
-          Catat masukan dan pengeluaran selama MRS
-          Observasi TTV/ 2 jam
-          Timbang BB tiap hari
-          Anjurkan klien menghindari makanan yang merangsang perustaltik usus.
-          Kolaborasi dengan tim gizi
3)      Gangguan istirahat tidur b/d nyeri
Tujuan : istirahat tidur tidak ada gangguan
Kriteria hasil :
-          Klien dapat tidur seperti biasa
-          Mata klien tidak sayu
-          Klien tidak lemah.
Intervensi :
-          Ajarkan klien tehnik relkaksasi.
-          Ciptakan suasana yang nyaman dan tenang
-          Kaji kebiasaantidur klien
-          Observasi TTV/2 jam
-          Beri penjelasan pada klien manfaat tidur.

DAFTAR PUSTAKA

-          Barbara C, Long. 1985. Escential of Medical. Surgical Nursing ( A Nursing Process Approach). The C.V Mosby Company : Toronto
-          Sabiston, 1995. Buku Ajar Bedah Bagian III. EGC: Jakarta:
-          Barbara Engram, 1999 Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Volume 32. EGC; Jakarta.
-          Marylin E. Doengoes. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC : Jakarta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar